Jumat, 10 Januari 2014

Semangat Keilmiahan: Prestasi, Manfaat, Tanpa Batas, @BreakthroughITS

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah sampai detik ini masih bisa mengetikkan beberapa patah kata di blog ini. :)
Sementara final project, tugas akhir, dan tesis memanggil-manggil dengan riang gembira

 Jikalau suara ini tak sampai memberi cerita, maka biarlah kata-kata ini menyuarakannya. Kata-kata? Sedikit banyak tulisan ini akan berkaitan dengan "kata-kata", "ketikan", dan "suara". Terang saja, 30 Maret itu kami berlima belas dikumpulkan di satu ruangan, belajar bersama untuk menjadi Trainer. Tidak hanya sekedar Trainer, namun Trainer keilmiahan. Trainer Keilmiahan ini, bisa disebut para pembimbing, pengonsep, dan inspirator dalam penuangan ide kreatif menjadi karya ilmiah.
Pengertian Trainer Keilmiahan tersebut rasanya lebih cocok disematkan kepada 16 orang anggota Breakthrough lainnya, yang bukan saya

Tanggal 30 Maret 2013, tersebut berbagai nama yang sudah terseleksi dari tim 17 (Trainer Keilmiahan sebelumnya) sebagai peserta Training for Trainer 2013, yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa (Ristek BEM) ITS 2012/2013 ~ Mahakarya. Nama-nama tersebut adalah:
  • Adhika Ilham Dhata Pratomo
  • Amalia Hasyyati 
  • Anggita Rara Kumala Wardani 
  • Bintang Wahyu Syah 
  • Fiona Rossi Ramadhani 
  • Hani Ramadhan
  • Hani Rosdahlia
  • Hanny Adiati 
  • Ika Permata Hati 
  • Ilham Azmy 
  • Iva Yenis Septiariva 
  • Juan Firmansyah 
  • Muhammad Fauzan Aristyo 
  • Muhyiddin Azmi 
  • Nuraini
  • Rendy Aries Fajrin 
  • Rizki Ramadhani Ferina
(Pas kan 17?)

 Banyak sekali yang kami dapatkan di Training for Trainer. Tapi, yang paling penting dibahas di sini adalah bagaimana peran kami sebagai Trainer Keilmiahan berjalan. Mulai dari membuat konsep besar kaderisasi keilmiahan di ITS, gerutu sana gerutu sini sampai keputusan pahit terjadi, marah-marah karena bikin materi yang bebannya numpuk di hari itu sampai meledak (emmm... nggak juga sih, ini sedikit dramatisasi) , sulut konflik di whatsapp, sampai.... lari-lari cari pemateri pengganti karena keadaan.

yah... Semoga semua pengalaman ini diberikan makna sebagai pengantar kebermanfaatan menuju jalan yang lurus. Seandainya kami tidak bertemu di jalan ini, mungkin masing-masing dari kami tidak menjadi orang-orang yang seperti sekarang (keren loh, ada Menteri BEM, ada wakil menterinya, ada anak FIM, ada ..... banyak). Maka dari itu, saya bersyukur, tali takdir kami dipertemukan dalam jalan (yang semoga) mulia ini.

Maju terus keilmiahan ITS! Semangat berprestasi dan kebermanfaatan akan selalu kami salurkan dengan berbagai aksi yang AWESOME!

Sorry, Va, Ham, Mal nggak ada kalian :)

Jangan lupa follow di Twitter @BreakhtroughITS :) .
Ohya, penentuan nama Breakthrough adalah karena kami merasa perlu untuk mendobrak mindset keilmiahan yang selama ini identik dengan menulis karya tulis ilmiah yang membosankan dan lain sebagainya. Padahal, sebenarnya asyik dan merupakan media yang efektif untuk menjalin dan menambah wawasan mengenai keilmuan, baik yang diminati maupun tidak. Dan juga tidak selalu berkaitan dengan karya tulis.

Sekiranya, itu saja dulu, semoga bermanfaat. Maaf pula jika ada salah kata.
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Posting Komentar