Selasa, 19 April 2011

Rembulan di Padang Biru

Ketika di sini...
Seiring langkah kaki ditapakkan menuju cahaya
Cahaya yang berada di ambang pintu
Mengusikku dalam lelah
Namun, tidak menyerah

Semakin lama dan semakin jauh
Namun semakin lelah
Namun semakin terang cahaya-Nya
Sudah dua langkah ku ada di luar pintu tersebut
Oh, apakah yang terjadi

Secercah cerah nan indahnya
Tapi tidak silau
Ketika kupacu langkahku
Aku tidak menjauh
Aku semakin dekat

Betapa indahnya, indah kebesaran-Nya
Ketika suatu cahaya rindang dihadapkan kepadaku
Cahaya bundar di langit biru yang tidak berbintang
Dengan selimut jingga pucat, begitu jelas namun sungguh samar
Sungguh indah kuasa-Nya
dan kuucap Subhanallah

Namun, langkah ini tidak boleh terhenti,
Namun, langkah ini tidak boleh terusik,
Ketika langkah ini sudah mulai melambat
Matilah sudah

Dalam jangkauan keagungan makhluk-Mu,
Sang waktu,
Aku memohon kepada-Mu, wahai Pencipta Yang Maha Esa
Cahaya-Mu di padang biru ini tidak akan pernah pudar
Padang biru ini adalah perjuangan
Padang biru ini adalah kesempatan
Untuk menjadi hamba-Mu yang senantiasa akan selalu bersimpuh di hadapan-Mu

Bismillahirrahmanirrahim