Sabtu, 03 Juli 2010

Masa SMA yang Terlalu berharga jika Tidak Dimanfaatkan

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sehubungan dengan telah berlalunya MPDK V (Malam Perpisahan dan Kesenian Smala) pukul 23.00 kemarin, rasanya sudah suatu kewajiban bagi saya untuk mengabadikan sekelumit kenangan masa putih abu-abu dalam blog ini. Namun, bagaimana pun juga, mungkin saya akan menyertakan banyak sensor yang ditandai dengan —piiiiiiiip—alias tidak boleh ditunjukkan kepada umum. Karena itu, mohon maaf sebesar-besarnya.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para panitia MPDK V 2010 yang membuat penutup saat-saat penuh kenangan yang tercurahkan di masa SMA ini.

Sebelumnya, jika boleh diutarakan sedikit, saya merasa diri saya termasuk orang “seperlunya” saja dalam menghadapi masa SMA ini.
Maksud saya adalah:
1.    Belajar seperlunya
2.    Berorganisasi seperlunya
Tapi, dalam ke-“seperlu”-an yang saya jalani, saya mencurahkan segala yang saya bisa dalam melakukan kegiatan “seperlunya” (bukan bermaksud congkak, tapi saya memang merasa seperti itu). Dalam tanda kutip belajar memang seharusnya seperlunya saja ketika ada kuis, presentasi,dan ujian esok hari.

Semua kegiatan yang seharusnya seorang SMALANE (sebutan bagi warga SMA Negeri 5 Surabaya) sudah saya usahakan sebaik-baiknya. Termasuk yang mulai dari paling awal sekali: MOS (Masa Orientasi Siswa) yang dinamakan PERISAI (Pekan Orientasi Almamater Lima) yang berisi —piiiiiiiip—.

Dalam PERISAI, sudah banyak drama emosi diri yang berulah dalam panggung selama tiga (3) hari, mulai dari air mata, solidaritas, mental, pengabdian, tujuan dan orientasi hidup, dan seterusnya. Bahkan, mulai dari PERISAI itu juga sudah muncul benih-benih pelajaran berharga yang bisa dituai di kemudian hari.

Lalu, berlanjut di pengenalan tentang sesuatu yang bernama “generasi”. Jika di SMALA (sebutan SMA Negeri 5 Surabaya), adalah suatu keluarga besar dari tahun ke tahun,generasi adalah versi kecil keluarga SMALA yang diwakilkan dalam kelas yang ditempati seorang SMALANE per nomor kelas (misal: kelas X-1, maka smalane X-1 tahun sebelumnya merupakan generasi X-1 yang sekarang dan bermula dari X-1 yang paling tua berlanjut hingga X-1 yang paling muda). Sehingga,sangat eratlah rasa kekeluargaan yang tercipta antarangkatan di SMALA ini. Terlebih lagi, mereka yang tergabung dalam satu (1) ruang kelas, akan tercipta ikatan yang sangat berharga melampaui rasa sosial antarindividu biasa.

Dalam lingkungan kelas tersebut, selain samudra waktu yang sudah diarungi bersama-sama, perbukitan kegiatan yang terjal dan berliku menambah ilmu masing-masing SMALANE dalam kacamatanya sendiri-sendiri. Entah itu ilmu secara harfiah (ilmu pelajaran), maupun ilmu kehidupan.

Banyak sekali cobaan yang suatu kelas mungkin jalani. Tapi, ada beberapa hal yang pasti. Yaitu CHEERLIAR (aksi cheerleader dengan peserta laki-laki semua), TG (Temu Generasi), BUBER-GEN atau Buka Bersama Generasi, kegiatan belajar mengajar (ini sesuatu yang wajib [jika tidak, bukan sekolah namanya]), UAS (Ujian Akhir Sekolah), dan lain sebagainya.

Setelah penjelasan umum di atas, saatnya beralih ke pengalaman saya (namanya juga blog, bolehlah berbuku harian sedikit).

PERISAI 2007
—piiiiiiiip—

SEPURONE/SPADE
Nama kelas saya ketika kelas X adalah SEPURONE dan kelas XI dan XII adalah SPADE. Beranggotakan
(postingan sebelumnya)

TG ANGELS
(ANGELS --> Anak Generasi Loro Smala)
Bertempat di rumah Osha, cukup ramai dengan angkatan kelas XI dan XII, tapi alumni yang datang hanya satu (1)

PAS-Q V (Paski Lima)
Sub Seksi (istilah ekstra kurikuler di SMALA) yang paling seru yang pernah saya ikuti (Lha iya, Cuma ini saja yang saya ikuti) karena banyak kejadian dramatis dan penuh perjuangan di sini. —piiiiiiiip—

ANGKATAN 16 PAS-Q V
(postingan sebelumnya)

BUBER ANGELS
Bertempat di rumah Dila, sangat ramai sampai-sampai meluber ke teras dan duduk saling membelakangi. Alumni yang datang banyak.

Tugas-Tugas yang Berkesan
•    Tugas membuat ulasan tentang WAYANG. Bersama Adin, Galuh, Debrina, Vitrho, dan Bela, bekerja keras membuat berlembar-lembar profil wayang yang ada di jagad Mahabarata
•    Tugas FLASH, tiga (3) hari 3 malam sampai berkantung mata. Bersama Adin, Dila, Osha.
•    Tugas SENAM, bersama tim ganjil yang latihannya selalu amburadul tapi berhasil.
•    Tugas BIOLOGI, presentasi per minggu, selalu panik sebelum presentasi siap.
Dan seterusnya...

Kepanitiaan S2EC 2008/2009
Kepanitiaan pertama dan jatuh cinta pada peran PK (Pengawas Kelas). Rasa berpanitia yang rasanya seperti memeras keringat tapi membuahkan kebahagiaan. Jatuh dari kursi dan ditertawakan seruangan (hanya di S2EC 2009).

Dan Kepanitiaan lain (khususnya di SKI)
Saking banyaknya pekerjaan kepanitiaan setengah-setengah karena tidak dibicarakan dengan orang tua dan kejadian-kejadian mendadak lain. Hanya 1 kepanitiaan yang saya bekerja penuh (MUSLIM-MUSLIMAH 2009) sebagai sie konsumsi. Lainnya bisa dibayangkan saja.

SIMKOL 2009
Sim Kolektif 2009: bersama Ratih Puspa Rahmani (sebagai ketua) dan kawan-kawan lainnya, bersusah payah pergi ke COLOMBO,dan menghebohkan karena pesertanya yang cukup banyak dan cukup melelahkan karena menunggu berjam-jam untuk tes dan foto. Bersama Pak Djoko sebagai pembina. (terima kasih,Pak!)

APK (Aspirasi Perwakilan Kelas)
Dengan Cicik sebagai ketua fraksi angkatan saya. Berfungsi sebagai penyetuju atau penolak kegiatan di SMALA ini. —piiiiiiiip—

Apa lagi ya???

Sudahlah... Mungkin cukup sekian buku harian saya yang tidak penting ini. Hanya sebagai momentum saja. Karena semua ini terlalu berharga untuk dilupakan. Oh,ya mungkin bagi kawan-kawan yang tidak tersebut, mohon maaf ya. Mungkin ingatan saya masih mampu menampungnya dan saya tidak tahu bagaimana caranya menuliskannya

Kembali ke topik: Masa SMA yang Terlalu Berharga Jika Tidak Dimanfaatkan

Di masa SMA ini saya mempelajari banyak hal. Mulai dari:
1.    Kenali diri sendiri.
2.     Mengenali orang lain dan sifat yang penting dari mereka, pelajari bagaimana bersikap terhadap sifat-sifat itu.
3.    Berorganisasi itu penting.
(nomor 2 dan 3 saling berkaitan lho)
4.    Cita-cita itu harus dicapai. Tidak ada masa depan tanpa cita-cita (tapi jangan sampai cita-cita menjadi orang menderita)
5.    Keluhuran budi pekerti tetap nomor satu.
Akhirnya.... maafkan saya jika terlalu panjang.

Mohon maaf jika terjadi salah-salah kata, terima kasih.

Sekian,Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

0 komentar:

Posting Komentar