Senin, 16 Desember 2013

Tahun Keempat

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Menanggapi waktu yang semakin sedikit ini.... Saya ingin sedikit bercerita mengenai kehidupan saya di tahun ke-4. Sudah hampir separuh waktu sih. Tapi, ya semoga bermanfaat.

Kehidupan tahun keempat bermula dari lengsernya saya dari Keluarga Muslim Informatika - ITS 2012-2013 dan otomatis memperbarui amanah saya sebagai Dewan Pertimbangan Pengurus KMI ITS 2013-so on. Kemudian, dilanjutkan dengan masa Kerja Praktek di Pertamina dengan judul... (terlalu mengerikan jika saya buka di sini). Dan yang bikin deg-degan adalah jalan-jalannya bersama si Fahmi (jangan baca, dijamin silau), si Muamar, si Riduwan, dan si Fadlika . Saya teh ke Bandung mbolang sama Fahmi. Dan untungnya sampai Jakarta lagi sehat wal a fiat.

Kalau mau dibikin kaleidoskop sebelum kuliah semester 7 dimulai... ini daftarnya :)

Kilas balik lagi, ketika sudah kuliah. Semua nampak semakin sibuk. Dan saya juga tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Iya sih, kuliah semakin menipis. Tapi, di luar kuliah semakin tebal saja. (Baca: menghadapi TA). Tapi, semakin jauh melangkah, perjalanan saya rasanya semakin menakjubkan karena ditemani orang-orang hebat. 
  • Tim baru yang (sangat) riweuh  HMTC
  • Tim JBC IM TELKOM Paper Competition: Hani, Amal, feat Ulin (perjalanannya sangat sesuatu)
  • Tim GEMASTIK! Alhamdulillah, Awal, Geri (intelegensinya di mana? -kemudian, muka ditekuk-)
  • Kawan-kawan di S2 Teknik Informatika ITS
  • SabangMerauke BLP Team (yeaaa)
  • Fast Track goes to France (ah, semoga :) )
  • Mentoring kece Mas Agil (ini orang-orangnya sih hebat-hebat, saya jadi minder)
  • PH KMI ITS 2013-2014, namely generasi tauhid
  • Tim PKM TechSocio DSS- RUMA (Ira: sekdep merangkap ***** RISTEK HMTC, Adhika:; Menteri Ristek BEM ITS, Faiz: artis)
  • Tim Kelas Inspirasi Sidoarjo DAYUNG! 
Sepertinya sudah cukup mendeskripsikan apa yang sudah saya dapatkan selama separuh tahun keempat. Kiranya semoga bermanfaat. 
(soon will be updated with graphics)

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh :)
Stay encouraged, stay motivated

Jumat, 13 Desember 2013

SabangMerauke edisi 2: perjalanan si sandal

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Sudah lamaaaaaaaaaaaaaaaa sekali rasanya saya tidak mengirimkan tulisan di sini. Semoga sisa-sisa ingatan saya tidak menjurus ke hal yang salah. Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai pengalaman saya bersama SabangMerauke. Pos sebelumnya ada di sini.

Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai SabangMerauke, begitu banyak hal yang terjadi. Merasakan menginap di rumah teman yang bahkan baru bertemu 2x (huahaha, terima kasih Mufid, segeralah belajar mengurus rumah); menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) ditemani gerimis romantis (apaan yak?); curhat ceria bersama pak supir taksi mengenai anaknya yang kecanduan komputer (wacana penting ini!).

LANJUT! Sampailah mobil taksi biru itu ke jalan Jenggala untuk menurunkan saya menghadapi pesta perpisahan SabangMerauke dengan..... kepagian. Maksud saya, lebih  awal daripada acara  seharusnya (jam 4.30 sih harusnya, tapi datangnya jam 4.00 ya kali takut mati gaya di tengah macetnya Jakarta). Tapi, alhamdulillah, kekosongan waktu itu bisa saya gunakan dengan kegiatan yang bermanfaat.
"Kak Hani, ayo masuk!" Teriakan itu membuyarkan konsentrasiku. Datangnya dari kak Ayu. Salah satu tim perumus SabangMerauke. Terkesiap, saya pun melangkahkan kaki ke arah rumah yang emmmmmmmm mengagumkan (dalam pikir saya, ini rumah? Atau istana?). Ya sudah disyukuri saja tanpa banyak cakap, kapan lagi punya pengalaman sama rumah model gituan (ada kolam renang, ada aula yang diisi lukisan, ah ya sudahlah). Di dalam rumah tersebut ternyata sudah ada buku tamu yang harus diisi, label stiker untuk pengenal nama.

Di aula yang banyak lukisannya itu, saya mati gaya alias kikuk. Bagaimana tidak. Kakak SabangMerauke pada sibuk, susah masuk. Bercanda sama Anak SabangMerauke, sama sibuknya. (Sibuknya sibuk ngobrol, sih. Lagian saya tipe orangnya juga introvert) Tak lama, datanglah sosok yang sudah saya kenal, Niwa Dwitama, mahasiswa berprestasi (Mapres) UI 2013 (dan di kemudian waktu diumumkan sebagai Mapres Nasional 2). Sedikit ngobrol, eh saya dikenalkan dengan Iman Usman (Mapres Nasional 1 2012), salaman aja, siapa tahu ketularan kiat Mahasiswa Berprestasinya. Saya juga nggak jauh dari singkatan Mapres, cuma beda kepanjangan: Mahasiswa ngepres (baca: pas-pasan, tapi nggak kok, saya sudah berusaha yang terbaik --> menghibur diri).

Memasuki acara (akhirnya), dibuka oleh MC dengan menawan. Diisi sambutan oleh... Pak Anies Baswedan. Kedua kalinya saya bertatap muka dengan beliau, keren banget pengalamannya exchange di luar negeri, dan beberapa hal toleransi yang ingin saya diskusikan dengan mentor saya. Kemudian, salat magrib berjamaah dan... MAKAN. Oh yang saya sedikit kecewa adalah penyediaan tempat wudu pria dan wanita yang tidak dipisah. Mungkin sekarang saya hanya bisa mengkritik, harapan saya ke depannya fasilitasi ini bisa lebih baik. Ya kali, saya takut kalau nggak sengaja melihat aurat mbak-mbak yang sudah berkerudung itu. Dosa kaaaaan. Salat pun dilaksanakan di aula itu. Berjalan lancar alhamdulillah.  Makannya pun...... me-WAH. Diiringi hujan agak deras yang hampir membuat orang terpeleset ke sana ke mari, suasana makan malam di pinggir kolam itu benar-benar "wew, sekali doang ini... SEKALI". Tapi, akhirnya makannya pun duduk bersila di atas karpet sama para relawan, maaf nggak biasa makan mewah.

Acara dilanjutkan dengan sambutan Kak Ayu yang bikin mewek karena saya merasakan pancaran energinya yang begitu maksimal mengenai SabangMerauke. Ah dasar saya gampang terbawa perasaan, ketika disambung dengan acara pemutaran video, saya sudah tak mampu membendung air mata. Kemudian, tampillah Anak SabangMerauke yang mempraktekkan hasil latihan menyanyi mereka, ditemani para penyandang ketidaksempurnaan dari lembaga yang pernah bekerjasama dengan SabangMerauke untuk acara Hari Sosial SabangMerauke, Senin 8 Juli 2013. Terharu? Iya, walau cuma sehari bertemu anak-anak unyu itu. Dengan overly excited-nya, saya melambaikan tangan untuk menyemangati mereka. Malu, nggak sih.

Diteruskan dengan penampilan Kakak SabangMerauke yang nggak kalah mengagumkan. Satu kata, Awesome! Dan berikutnya sharing dari para Famili SabangMerauke (FSM), menguras air mata. Berbagai cerita, mulai dari mau mengantarkan Anak SabangeMerauke nonton Dahsyat, tapi akhirnya ke Inbox; terlambat membangunkan sahur karena Famili berbeda keyakinan dengan si Anak SabangMerauke; terlambat  mengantar ibadah dan salah jadwal; belanja mengharukan karena seratus ribu; substitusi Candi Borobudur dengan Monas; balada.tidak tenang  Anak SabangMerauke dan Kakak SabangMerauke karena kucing; dan banyak lagi. Dari semua pengalaman itu, layaknya kita mengambil pelajaran. Terkadang banyak hal di dunia ini, yang bisa didapat tanpa muluk-muluk. Kesederhanaanlah intinya. Sesi ini pun ditutup dengan pemberian kenang-kenangan Famili SabangMerauke kepada Anak SabangMerauke dan sebaliknya. Pigura foto, tulisan, bunga mawar, dan benda-benda lain berpindah tangan dengan cepat dan dramatis (beneran, banyak air mata tumpah di sana).
Acara pun beralih ke penghujung... Setelah ditutup dan... FOTO-FOTO!!!! Sesi ini adalah sesi paling gawat di sini. Siapa pun bisa saja langsung ditarik buat foto bareng. Saya pun jadi korban, diminta foto oleh Anak SabangMerauke... oh, kenangan. Dan sukses memolorkan waktu pulang saya hingga jam 10 malam meninggalkan kediaman keren itu.

Performance Anak SabangMerauke, Sahabat

Performance Anak SabangMerauke

"Terkadang, hanya setitik yang usaha yang dibutuhkan. Tapi, jika anda melakukan titik usaha itu dengan tulus, titik lain akan berkumpul. Membuat titik lainnya. Menjadi besar, dan bermakna."

Semoga bermanfaat.  Maaf jika ada kesalahan. Untuk Kak Furi, Kak Ayu, Kak Wie, Kak Chiro, Kak Meiske, Kak Jourdan, dkk., terima kasih. Saya ingin melanjutkan proyek websitenya, namun.... apakah masih boleh? Saya sadar saya lalai dan khilaf. Namun, semoga kesempatan itu masih terbuka untuk melanjutkan semangat SabangMerauke ini. Saya sadar kalau SabangMerauke ini bermanfaat, dan saya sudah ceritakan ke banyak orang. Banyak yang terkagum dan mengapresiasi program ini. Walaupun masih dalam bayangan dan sudah saya diskusikan ke pihak mahasiswa di kampus, ingin mengadopsi konsep seperti ini dalam pengabdian masyarakatnya.
Best Regards to Everyone involved: ASM, KSM, FSM, All Relawan SabangMerauke and others.

Salam toleransi, pendidikan, ke-Indonesia-an.

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.